Minggu, 21 Juni 2015
Selasa, 02 Juni 2015
Minggu, 31 Mei 2015
Jumat, 15 Mei 2015
Jumat, 24 April 2015
Minggu, 15 Februari 2015
Senin, 06 Mei 2013
Telepon 021-54353513, Anwar 081385230013, 021-94267801. Email: anwar@pemadamapi.biz. Fax. 021-54355904. Email: anwar@pemadamapi.biz
Kamis, 04 April 2013
Sabtu, 12 Januari 2013
Senin, 07 Januari 2013
Minggu, 21 Maret 2010
"The Breakthrough"
Selama dua setengah jam aku ikut Seminar Tung Desem Waringin di Hotel Le Grandeur. Peserta cuma 100 orang, berlangsung lancar, penuh humor dan inspiratif.
Ada Nilai dan Rules yang jadi "Breakthrough" untuk menjamin segalanya Baik dan Menyenangkan bagi orang-orang yang kita cintai di sekeliling kita. ....
Senin, 28 Desember 2009
" Ucha "
Kecantikan, bagi siapapun di muka bumi ini selalu menarik. Menarik oleh karena hanya dimiliki oleh kaum wanita, sehingga kaum lelaki rela menghabiskan seluruh hidupnya demi memberi rasa kasih dan sayangnya kepada pemilik kecantikan ini. Kecantikan laksana bunga mawar yang memancarkan aroma harum disekelilingnya, hingga sarinyapun mampu menarik lebah untuk mereproduksinya menjadi madu yang manis.
Namun kecantikan juga laksana Area 51 di Gurun Nevada. Isinya tak seorangpun tahu dengan pasti karena ada substansi yang disembunyikan. Ia misterius. Karena itu, menarik untuk jadi lokus belajarku tientang estetika transendental.
Seperti hari itu dibulan Juni 2009 kuawali dengan ceria. Kupandangi langit biru yang cerah memancarkan kesejukan lewat celah-celah awan yang mengapung. Suara bising kendaraan diluar, meraung-raung samar di depan gedung megah itu sepanjang jalan. Sisa sisa optimisme masih menjalar dalam darah dan jiwaku disela-sela kepenatan bekerja. Angin berhembus kencang dilabrak laju kendaraanku, mengibaskan keteguhan hati untuk menemui seorang yang menarik perhatianku beberapa hari yang lalu. Ada keindahan jiwa disana yang membuatku harus mengamati langkah kaki, ungkapan hati dan gerak bibirnya.
Sesosok wanita anggun melirik pelan kearah pintu masuk kantor yang bersih dan sejuk. Memperhatikan Dua orang anak muda yang lincah dan agresif menyerbu istana karirnya seperti Robin hood mengambil jatah untuk kaumnya tanpa rasa bersalah.
"Ucha" sebutnya pelan. Kulihat keceriaan di wajah putih bersihnya. Disambutnya tamu dengan dua gelas Air Putih Dingin plus senyum manis ramah dari bibirnya. Wajah manisnya memancarkan aura kecantikan dan kulitnya yang putih bersih mengumbar kesejukan diruangan sempit itu, sesejuk temperatur pendingin ruangan tepat diatas rambut indah mengkilapnya.
Pesonanya membuat tamu yang datang, betah berlama-lama. Keramahannya menampakkan jiwa polos dan ketulusan yang melekat dihati. Makna kecantikannya tidak sama seperti melihat Donna Agnesia atau Diana Pungky yang terpampang dibagian atas blog-ku ini, hasil nge-google dalam pencarian kata kunci "cantik".
Ucha memiliki daya magis pesona kecantikan alami.
"Pa, tolong buatin aku email dong" bidadari ini baru saja turun dari langit rupanya. Ingin belajar internet di negeri antah berantah ini, tidak ingin juga disebut "Gaptek".
Makin hari aku makin mengenalnya. Mengenal jiwanya, mengenal kebiasaannya, mengenal kebaikannya yang selalu membelikanku rokok, dan mengetahui rumah dan "seisinya" ketika kami pindah kantor dan mengantarnya pulang, bahkan mengenal pacarnya dan kisah cintanya yang berlika-liku.
to be continued
Sabtu, 12 Desember 2009
The Art of The Beauty
Aku duduk depan komputer mencoba mencari inspirasi untuk mengeluarkan kreativitas, mengingat apa yang baru saja kulewati hari ini. Tidak jelas sebenarnya apa yang kulakukan. Namun ada yang kunikmati dan kurisaukan.
Seharian aku bekerja seperti biasanya, tanpa arah, tanpa perintah namun tetap tersisa optimisme. Aku tidak juga bisa istirahat sehabis pulang kerja dan mengantar Umie, rekan kerja yang telah kuanggap Adik, walau belum semua orang bisa memahaminya bahkan mungkin Umie sendiri.
Keindahan dan Kecantikan selalu menarik untuk kuperhatikan. Inilah ciri khas banyak wanita yang jadi concern-ku untuk jadi Lokus belajarku.
Seperti biasanya, aku selalu tertarik dengan Keindahan dan Kecantikan. Maha karya Sang Pencipta, Sang Pemberi Bentuk, mengisi setiap relung hati dan pikiranku sejak awal masa remaja, sampai kini.
Rupanya Istriku ... Inilah Wanita Tercantik yang tiada bandingnya. Dasima namanya. Nama yang luar biasa Indah, seindah aura kecantikannya. Tak bosan-bosannya kumemandang wanita cantik ini yang telah menemaniku selama ini... apalagi saat memakai baju putih bergaris dan berlengan jingga kesukaanku. Engkau bercahaya ... laksana fajar menyapa jiwa-jiwa yang terlelap.
Sayang... inilah panggilan kesukaanku.
Ya Tuhan... tidak habis-habisnya Engkau memberiku Kasih dan Sayang-Mu... Ini hanyalah keajaiban biasa bagi-Mu, tidak sebanding dengan Sarah McLachlan menyanyikan dengan sepenuh hati "The Ordinary Miracle"-nya yang ia ungkapkan rasa ektase-nya pada-Mu.
Aku ingin melihat karya-Mu. Wanita Cantik ini kujadikan Lokus untuk belajar membedakan dan memahami hubungan emosional antara dua jiwa memiliki ikatan kekeluargaan hingga menjadi ikatan spiritual, melalui Lokus-Mu.
Aku membisu, lama... memikirkan karya-Mu ya Tuhanku. Aku Terpana, menyaksikan keindahan bentuk karya-Mu, wahai Sang Maha Pemberi Bentuk.
Engkau selalu hadir dihadapanku, mengabarkan makna, memberi isyarat, menemani khayalanku pada-Mu. Entah dimana Engkau, tapi aku menyaksiksikan Af'al, Asma dan Sifat-Mu. Namum Aku merindukan Zat-Mu, wahai yang Maha Kasih.
Hari ini sudah 12.362 hari kulewati usiaku. Tepatnya 33 tahun, 10 bulan, 5 hari.
Sudah seperti apakah wajahku ?, kulitku ?, mataku ?. Oh... semua telah direduksi oleh waktu.
Kemanakah istriku ?.Mengapa ia tidak lagi disampingku ? Tuhan... Apalagi yang harus kupelajari ?. Tidak habiskah Ilmu-Mu Engkau luapkan padaku ?
Ataukah semua ini masih akan berkembang menjadi lebih baik dan lebih indah ?. Tuhan... Engkau yang tahu.
Aku masih butuh pengembangan, masih butuh keindahan, masih ingin memuaskan rasa kagum akan kecantikan. Kecantikan Istriku, kecantikan Anakku, kecantikan Adikku, keluargaku, kecantikan wanita-wanita penyabar dan santun. Kecantikan dari dalam diri setiap wanita. Oh.. Inner Beauty yang kupelajari, ternyata hanya dari kaum wanita. Siapakah wanita ?. Aku hanya tahu ia dari tulang rusuk kaum Adam. Tapi mengapa ia begitu unik ?. Adakah rahasia terdalam dari kuatnya ia menahan emosi ?. Menahan apapun yang ia ingin muntahkan dari dasar relung hatinya, dari perih dan keceriaan, dari senang dan pahitnya perasaan, dari gejolak jiwa tulusnya, dari amarah yang terpendam menajam dilubuk hatinya. Dari kepolosan dan alami wajahnya.
Wahai Istriku... adik-adikku, anakku, saudara perempuanku.. jagalah rahasiamu.. ungkapkan selagi ia ingin membuka tabir keindahannya. Wangi harum semerbak bunga surga ada padamu. Tebarkan wewangian kepolosan, keindahan dan kecantikan keseluruh arahmu. Palingkan wajahmu dari laki-laki tak tahu sopan santun dan tata krama. Tundukkan kepalamu dihadapan Pengasih dan Penyayangmu.
Engkau adalah sayap-sayap malaikat yang mendekap memberi kasih sayang pada suami dan anak-anakmu.
Aku terpana melihatmu, kehabisan akal menganalisamu. Namum engkau selalu memberi kesejukan disaat sepi. Memancarkan aura kecantikan dalam hayalan dan realitas, disaat jiwa ini ingin memberontak pada kehampaan spiritual, lemahnya emosionalitas dan kurangnya cakrawala pengetahuan.
Aku terharu akan kesabaran dan ketabahanmu.
"Kita nikah udah sembilan (9) tahun ,uda punya anak tiga ,masa hidupx begini terus,ma2 uda cape menunggu&menunggu" suatu hari ungkap isi hatinya lewat SMS, tanpa kurubah ejaannya.
Istriku... Dunia yang gemerlap, accessories yang menggoda, semua memancing rahasiamu. Peradaban memanggilmu, ingin memelukmu. Tapi engkau tetap memilih mendekap di sayap malaikat dari dirimu.
Oh Istriku, Adikku... Rupanya inilah alasan mengapa Nabi mencintaimu.....selain wewangian dan .. 1 lagi yang kulupa....
Jakarta, 12-12-2009 | I Love You All - The Inner Beauty Lover
Senin, 23 November 2009
LIVE LONG LEARNING
BELAJAR SEPANJANG HAYAT
Aku ingin mencetuskan spirit pendidikan Live Long Learning bagi masyarakat dunia.
Aku ingin belajar dan terus belajar peningkatan pengetahuan, agar aku menjadi INSAN KAMIL, Pribadi Cerdas, Bijaksana dan Mulia.
Segala yang kita lakukan akan menentukan KWALITAS sebagai mahluk ciptaan. Bila tidak memperhatikan hal ini, kita akan dibelenggu oleh pikiran yang salah, cara pandang yang sempit & keliru serta sikap mental yang menyesatkan. Karena itu kita harus bertanggung jawab atas kwalitas pribadi kita.
Paradigma ini memberikan pandangan bahwa diri ini sebagai penciptaan yang harus belajar untuk menemukan tempat kembalinya, harus berupaya semaksimal mungkin mengenal dirinya sehingga ia mampu mengenal Tuhannya.
Proses Belajar Sepanjang Hidup
1. Penangkapan Obyek
Dalam mengarungi kehidupan ini , begitu banyak pilihan – pilihan yang kita kita tentukan . Pilihan – pilihan itu muncul sebagai konsekuensi adanya beragam informasi yang kita dapat. Dimulai dengan menyimak fenomena-fenonema kehidupan baik yang bersifat real maupun abstrak yang pada hakekatnya menjadi obyek-obyek pengetahuan dasar. Kita sebagai subyek dari fenomena kehidupan harus dapat bertindak proaktif menangkap obyek-obyek pengetahuan dengan mengoptimalkan panca indra, potensi psikologis, motorik & fisiologis yang disesuaikan dengan bidang-bidang kehidupan yang proposional.
2. Tahap Pengolahan
Setelah menangkap obyek-obyek dalam aspek kehidupan, kita harus mampu mengolahnya dengan segala potensi yang kita miliki yang menjadi pada sumber pengetahuan. Dengan cara ini dapat dihasilkan adanya produktifitas & kreatifitas pada tahap ini, konfigurasinya telah berbentuk dan dalam proses belajar secara akademik telah mampu menguraikan permasalahan.
3. Tahap Penyimpanan
Selanjutnya, dengan tahap pengetahuan kita mampu memberikan hasil yang harus disimpan agar dapat digunakan di kemudian hari dan akan mempengaruhi pengetahuan & pola diri pikir kita. Pada tahap ini , dalam proses mengenal diri, kita sedang bertafakur memikirkan langkah-langkah nyata mengaktualisasikan segala kelebihan & pengetahuan, menyimpannya sejenak untuk diluar mengkombinasikannya dengan modalitas-modalitas yang lain diluar aspek pengetahuan kita.
4. Tahap Repreduksi
Tahap ini, sangat relevan dengan kondisi kita saat ini. Dengan berbekal potensi yang terlacak, kecakapan yang tereksplorasi, pengalaman yang memberi pelajaran dan strategi-strategi yang menyakinkan, kita harus berkomitmen untuk melanjutkan proses hidup ini menuju aktualisasi integritas personel. Telah tiba waktunya nilai-nilai potensi diri diaktualisasikan, nilai-nilai pengorbanan dihargai, nilai-nilai kesabaran terjawab, nilai-nilai profesionalisme dipratekkan, nilai-nilai agama disosialisasikan kedalam diri & keluarga untuk membuat hari-hari berarti ( to make each day count ).
Beberapa metode dalam pencarian jati diri, salah satunya ialah dengan jalan pengoptimalkan panca indra serta potensi fisik dan mental
Tahap Awal Tahap Akhir
1. Membaca 6. Menilai
2. Mendengar 7. Meneliti
3. Melihat 8. Menulis
4. Merasakan 9. Mengajar
5. Berbicara 10. Menyebarluaskan
Sumber-sumber Belajar :
1. Buku-buku
2. Majalah
3. Radio
4. Televisi
5. Koran
6. Film
7. Guru
8. Kitab Suci
9. Pengalaman
Untuk lokus sebagai obyek penerapan dari metode ini :
1. Teman
2. Saudara
3. Organisasi
4. Alam
5. Tuhan
Selain itu terdapat aspek-aspek kehidupan bidang ketertarikan kita yang bersifat umum yaitu :
1. Teknologi
2. Sosial
3. Ekonomi
4. Kesehatan
5. Keamanan
6. Agama
7. Pendidikan
8. Budaya
9. Politik
10. Lingkungan
11. Hukum
Dengan memahami hal-hal tersebut diatas, kita akan mendapatkan kecerdasan :
IQ
1. Open Minded (Pikiran Terbuka)
2. Education Access (Akses Pendidikn)
3. Knowledge (Pengetahuan)
4. Technical Skill (Ketrampiln Tekhnik)
5. Experience (Pengalaman)
6. Career (Karir)
7. Management Skill (Keahlian Manajemen)
8. Communication Skill (Ketr Komunikasi)
9. Professionalism (Profesionalisme)
EQ
1. Kepercayaan Diri
2. Nilai Seni
3. Kebahagiaan
4. Kebijaksanaan
5. Kekuatan
6. Kebanggaan
7. Pengendalian Diri
SQ
1. Ahlak
2. Iman
3. Islam
Maka akan dicapai apa yang didambakan :
1. Wibawa
2. Kehormatan
3. Kekayaan
4. Kemuliaan
5. Kesuksesan
Satu hal yang membuatku sangat menikmati kehidupan ini adalah adanya sumber-sumber untuk mempelajari kehidupan ini. Begitu luar biasanya Allah menciptakan sistem bagi ciptaan-Nya. Pemahaman akan sumber-sumber ini membuatku begitu percaya diri bahwa MANUSIA TIDAK ADA YANG HARUS BODOH. Dengan segala potensi kecerdasannya seharusnya mampu menuju Tuhannya dengan perasaan berbunga-bunga, penuh kerinduan, syukur & khusuk. Begitu banyak sumber-sumber untuk mencapai kwalitas tertinggi. Allah tidak hanya membiarkan manusia dilemparkan begitu saja ke bumi. Bumi telah dihiasi dengan Rahman dan Rahim-Nya.
TEACHING
DOKTRIN
Aku ingat ketika Irvan, adik sepupuku datang dari Timor Timur. Ketika itu dimulailah episode “pengungkapan” konsep dasar kwalitas hidup aku yang telah mengalami sendiri hidup yang penuh dinamika belajar. Kujalani segalanya dengan penuh kesadaran dan antusiasme yang tinggi menyerap segala informasi dan strategi yang kubaca, lihat dan pikirkan kemudian diaplikasikan sesuai dengan tingkat ketertarikannya.
Pada dasarnya, kita saling memiliki hubungan yang unik dengan orang terdekat kita. Doktrin adalah salah satu solusi praktis bagaimana seharusnya bersikap dan bertindak mengiringi langkah kehidupan bagi orang terdekat kita agar tidak perlu belajar dalam waktu yang panjang seperti yang telah dilakukan orang tua kita sebelumnya. Telah banyak yang kudapat untuk diberikan kepada adik-adik tercinta sehingga pada gilirannya mereka tinggal menyerap nilai-nilai positif yang ada pada dan membuang jauh-jauh nilai nilai negatif.
Kesadaran akan adanya potensi yang mereka miliki, telah membuat keyakinan diri untuk “men-trigger/memancing” keluar apa yang mereka miliki. Dasar dari segalanya tidak lain adalah potensi tersembunyi yang ada pada mereka sendiri berupa IQ, EQ dan SQ yang menjadi konsep dasar kehidupan bagi orang-orang tertentu.
Aku sadari bahwa generasi sekarang ini adalah fresh graduated dan fully fresh brain sehingga dengan mudah mempelajari segala informasi yang diberikan untuk kemudian diaplikasikan. Asal sebanyak-banyaknya kekuatan informasi yang mereka peroleh baik dari pengajar maupun hasil kreatifitas dan pemikiran mereka sendiri. Dan terbukti ketika doktrin dasar itu terungkap, dengan serta merta mereka tercengang dengan koneksitas-koneksitas yang mereka pahami dari awal. Dan ketika mereka memperoleh kesempatan bekerja dan mendapatkan fasilitas untuk mempraktekkan segala pengetahuan dasar yang telah diberikan ditambah pengembangan-pengembangan yang telah mereka peroleh, dengan kesadaran dan ketercengangan mereka mampu menjadi pribadi yang dapat diandalkan.
Hari demi hari kian membuat mereka menyaksikan pembuktian-pembuktian akan konsep yang diberikan bahkan kini mereka bukan lagi “orang-orang udik” yang datang mengadu nasib tapi telah menjelma menjadi “pemain” yang smart. Bukan lagi menjadi orang yang menerima apa adanya (taken for granted) tapi telah jauh memiliki visi dan misi yang luar biasa dengan konsep-konsep pemikiran yang jauh kedepan.
Kini, seperti yang telah kutekankan, mereka telah mencapai tahap peningkatan yang sama seperti yang aku alami dan tibalah saatnya untuk melangkah bersama menyatukan visi dan kemampuan untuk membentuk suatu “tanda kesuksesan” sesuai tingkat kompetensi masing-masing. Ibarat bunga yang sedang mekar, mereka menyebar keharuman di lingkungan sekitarnya, mengabarkan kepada yang lain bahwa inilah hasil dari bibit yang ditanam dulu, mengungkapkan identitas dirinya, ingin melihat hasil dari dirinya sambil menetapkan langkah “reproduksi” menuju kesuksesan untuk kemudian kembali menjadi “tanah”.
LITTLE FAMILY
RUMAH TANGGA
Awalnya dengan bermodalkan sendok dan garpu dimulailah hidup bersama. Bagiku, telah tiba saatnya untuk benar-benar mencari segala potensi pikiran dan kemampuan yang ada. Dan oleh karena dengan dasar niat yang ikhlas, Allah memberi jalan dengan pekerjaan yang tidak sulit diperoleh, disamping telah adanya kelebihan dan pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya menjadikan episode karir ini menjadi lebih mudah dan bermakna.
Fase hidup bersama pada awalnya sangat jauh dari realitas yang pernah aku dan istri alami. Namun dengan kekuatan kesadaran mental dan spiritual semua memang harus dibangun dari nol. Kepindahan tempat berteduh, kepincangan ekonomi dan bayang-bayang kesedihan mengguncang kondisi psikologis. Namun perlahan-lahan dengan bimbingan dari-Nya dan petunjuk orang tua sebelumnya serta komitmen bersama, sedikit demi sedikit persoalan hidup dapat diatasi ditambah dengan ketulusan orang tua angkat yang peduli akan keadaan semenjak masa kuliah.
Kehadiran seorang anak memang memberi arti tersendiri bagi kehidupan saya dan istri. Banyak hal yang harus diantisipasi sebagai tanggung jawab dan kewajiban, memberikan efek psikologis untuk lebih bekerja keras menyambut segala kebutuhannya. Karena itu, terasa lebih indah dikala semuanya telah benar-benar siap secara mental dan materil.
Kehadirannya pula membawa berkah tersendiri.
GET MARRIED
MENIKAH
Rasanya dunia berhenti sejenak memberi kesempatan pilihan bagiku yang telah tujuh tahun meninggalkan “janji tanpa kata” untuk menerima amanat Allah atau menolak keberkahan-Nya. Dan dengan sedikit pertimbangan semua “keharuan” bagi semua komponen keluarga sekaligus mengakhiri beban tanggung jawab orang tua terhadap dua insan yang telah cukup umur untuk mengakhiri masa remajanya hingga tibalah waktunya perjalanan mudik yang penuh dengan kontemplasi.
Ketika tiba di kampung halaman terlihat semuanya telah siap. Managemen tradisional alami spontan tercipta. Perhelatan sakralpun menjadi titik balik seluruh kehidupanku. Dan setelah tanggal 10 Juni 2000, disampingku telah hadir seorang istri yang sangat Cantik. Dengan kepolosan dan kecantikan alaminya, ketabahan yang luar biasa dan kecintaannya yang setia, selanjutnya mengiringi perjalanan hidup ini dengan harapan dan komitmen terwujudnya keluarga sakinah. Dengan segala rasa hormat dan tanggung jawabnya telah rela meninggalkan orang tua tercinta dan adik-adiknya serta identitas dan masa remajanya demi sebuah kehidupan baru bersama Aku di Jakarta, The City of Miracle.
“REFORMASI”
“REFORMASI”
Pasca gelombang demonstrasi besar-besaran yang dilakukan mahasiswa menuntut reformasi yang ditandai dengan jatuhnya rezim yang berkuasa, telah membuatku semakin bersemangat dalam status sebagai mahasiswa.
Tepatnya episode perjuangan reformasi yang melahirkan Tragedi Semanggi I dan II. Saat itu aku selalu turut berpartisipasi dan mengikuti perkembangan gelombang demonstrasi dari Penolakan Sidang Istimewa sampai beberapa tuntutan selanjutnya yang akhirnya juga menerima “konsekuensi fisik” dari tragedi dan bentrokan tersebut. Namun ini semua tidaklah berarti manakala dibandingkan dengan perkembangan pemikiranku yang mulai berorientasi kebangsaan. Dari sinilah aku dapat memahami persoalan politik negeri ini yang harus terus disikapi dan dicermati.
Memang, gelombang reformasi mampu merubah kondisi masyarakat kearah kebebasan berbicara & berekspresi namun masih jauh dari tujuan awal, hingga kini perjuangan itu belum membuahkan hasil yang konkrit bahkan konsekuensi perjuangan itu sendiri yang melahirkan tragedi tewasnya rekan mahasiswa saat itu, hingga kini belum ada titik terang penyelesaian kasusnya. Setiap tahun keluarga korban dan mahasiswa terus memperingati dan menuntut pemerintah agar dapat menyelediki pelaku yang diduga aparat keamanan, namun tampaknya hanya akan menjadi ritual tahunan semata.
Persoalan hukum memang menjadi masalah tersendiri di negeri ini.Ketika hukum dikaburkan, agenda besar reformasi total menjadi mandek. Inilah yang menjadi penghalang kemajuan bangsa, kemajuan masyarakat. Secara langsung, saya sangat merasakan kepedihan perjuangan reformasi. Darah yang mengucur, teriakan kesakitan dan semangat pantang mundur yang dikobarkan tidaklah harus berhenti sampai seperti sekarang ini. Sangatlah sia-sia jika harus berhenti hanya karena menghadapi politikus yang bermuka duia, yang memproduksi kode-kode ganda dalam ucapan dan tindak-tanduknya yang melahirkan ruang absurditas dalam politiknya hingga menciptakan berbagai bentuk kehampaan makna, pengaburan komunikasi dan degradasi moral. Namun biarlah untuk sementara waktu para politikus-politikus itu menikmati permainan monopoli kekuasaan. Akan tiba saatnya pergantian generasi yang diisi oleh individu-individu yang memiliki intergritas dan memiliki komitmen memisahkan teritorial hukum dan politik, sosialisasi demiliterisasi dan penegakan supermasi hukum dan kewibawaan good governance sehingga bagian dari proses reformasi dapat dituntaskan. Tidak mungkin harus tetap mengharapkan sesuatu yang tidak bisa diharapkan.
Aku menganggapnya bahwa periode ini adalah periode kelabu bagi wacana pemikiran reformasi dengan tetap mempertahankan visi dan misi kebangsaan sambil memperkuat diri menyatukan langkah menyongsong masa depan bangsa yang lebih menjanjikan bersama komponen bangsa yang lain. Pengorbanan tidaklah terbatas pada apa yang dipersepsikan orang lain. Idealisme tetap akan berdiri memperkuat pondasi jiwa-jiwa yang penuh sinergi, yang memahami makna perjuangan.
Ketika pola pikir telah sampai pada tahap ini dan semangat menjalankan bagian perkembangan reformasi yang sedang gairahnya serta peningkatan ranah pemikiran dan kemampuan telah dicapai , dinamika hidupku dihadapkan pada sebuah “kejutan”. Entah angin apa, diseberang sana telah melontarkan gagasan mulia untuk memberi “alternatif” bagi kehidupanku.